Rabu, 20 Mei 2015

Wisata Air Terjun Rampah Menjangan, Loksado HSS

Diposting oleh putri di 09.48 5 komentar
Air terjun Rampah Menjangan adalah salah satu air terjun dari banyak air terjun yang ada di Kalimantan Selatan. Lokasi air terjun ini berada di Desa Loapanggang, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Nama Rampah Menjangan menjadi popular setelah menjadi bahan liputan pada salah satu program travelling ternama disalah satu stasiun televisi swasta, “My Trip My Adventure”. Ya program yang dipandu oleh Deni Sumargo dan Dion Wiyoko ini memang program yang selau menjadi referensi para traveller sejati maupun amatiran untuk meng-explore tempat-tempat dengan view yang terbaik. Nah ditulisan kali ini, aku bakal certain bagaimana rute yang harus ditempuh agar dapat menikmati air terjun Rampah Menjangan ini.

Lokasinya yang cukup jauh dari ibu kota, membuat para traveller harus melakukan beberapa persiapan. Yang pertama tentunya fisik dan mental, kenapa? Karena rute yang akan ditempuh bukan saja jauh, tapi juga medan yang dilalui cukup sulit, maka perlu adanya niat dan tekad yang kuat untuk dapat mencapai tujuan. lalu kedua yang harus dipersiapkan adalah dana, yak karena lokasi yang jauh dari pusat kota, maka perlu transportasi dan tentunya perlu dana untuk biaya retribusi masuk kedalam obyek wisata Loksado. Yang ketiga yang harus disiapkan adalah bekal, terutama bekal makanan dan bekal pakaian ganti. Ya mengingat lokasi yang dituju adalah air, demi menghindari dari masuk angin, bawa aja baju ganti ya. Dan bawa bekal makan, yakin jalan jauh bikin kalian laper sampai puncak jangan sampai makan temen, bahaya. Keempat yang penting adalah obat-obatan pribadi, ini penting bagi yang sok kuat padahal rapuh, ya terkadang karena memiliki tekad yang kuat ada yang lupa bahwa memiliki penyakit bawaan akut, seperti penyakit kejang-kejang dadakan karena ingat mantan misalnya (ini ngaco, maaf).

Nah, setelah semua persiapan oke. Maka kita mulai perjalanan kita. Dari ibu kota, Banjarmasin menuju Kandangan (Ibukota Kabupaten HSS) diperlukan waktu tempuh sekitar 3 jam dengan menggunakan sepeda motor. Lalu dari Kandangan perlu waktu sekitar 1 jam untuk sampai di kawasan wisata Loksado. Udah? Belum, kita baru sampai di kawasan wisata, o ya sekedar informasi sebenarnya wilayah Loksado lebih terkenal dengan wisata Kolam Pemandian air panas Tanuhi dan wisata air Bamboo Raftingnya, lalu baru-baru ini nge-hits dengan lokasi bukit Langgara dan air terjun Rampah Menjangan. Nah dari gerbang wisata Loksado ada biaya retribusi sekitar 6 ribu untuk 1 orang atau 10 ribu untuk 1 buah sepeda motor (bisa nego), dan kita perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai di kaki gunung menuju air terjun. Di sana kita akan menemukan Balai Adat malaris, kalian bisa istirahat sebentar disitu. O ya dari tempat ini kalian udah ngerasa beda banget deh suasananya, soalnya balai adat ini berseberangan langsung dengan aliran utama Sungai Amandit, yeah pastinya yang ada dibenak kalian adalah pengen ‘nyicipin’ air sungai yang dinginya menyejukan sampai ke relung hati yang paling dalam (ini melankolis, maaf).

Oke, setelah istirahat sejenak di balai adat, kalian bisa sedikit melanjutkan perjalanan menuju perkampungan, nah tips untuk yang memang baru pertama kali masuk kawasan ini, lebih baik kalian gunakan Jasa Tour Guide, mereka adalah penduduk asli desa Loapanggang. Dengan biaya sekitar 150.000 (bisa nego) kalian akan langsung diantarkan secara khususon ke air terjun, dijamin ga bakal nyasar dengan rute terdekat (katanya). Oke, kebetulan aku dan rombongan dianter sama Paman Zainal, karena terlalu hiperaktif menikmati suasana, jadi lupa minta contact person beliau. Eh tapi tenang aja, kalau sudah sampai desa Loapanggang, paman zainal ataupun rekan paman zainal siap sedia mengantarkan traveller untuk mencapai tujuan.

Yak, pertemuan dengan paman zainal mengantarkan aku sama rombongan selama 10 menit menuju aliran kecil dari sumber air pegunungan (titik awal tracking), yang katanya nih katanya paman zainal air pegunungan ini berasal dari pegunungan Meratus. Nah, sampai sini sepeda motor harus ditinggal, ya karna memang sangat tidak mungkin traveller naik sepeda motor kepuncakkan. O ya, dari Balai Adat Malaris jalur yang bisa ditempuh untuk menuju titik lokasi ini hanya menggunakan sepeda motor, bisa jalan kaki tapi lumayan jauh. Harus berhati-hati melewati jalur ini, karena memang jalan yang sempit dengan medan curam dimana salah satun sisi dibatasi oleh tebing dan salah satu sisi lainnya dihadapkan dengan jurang. Bukan cuma itu, traveller juga harus melewati kurang lebih 5 buah jembatan kayu yang lebarnya kira-kira 0,5 meter tanpa sekat pengaman dikedua sisinya dan mengalir dibawahnya aliran arus ungai yang cukup deras, wuuu. Selain itu tanjakan di jalur ini cukup bikin degupan jantung ga jauh beda kaya ketemu mantan yang ngucapin putus lewat BBM (ini berlebihan, maaf). Pokoknya traveller harus berhati-hati dalam mengendarai sepeda motor pada jalur ini.

Nah, tracking kita mulai ya. Perlu waktu sekitar 3 jam (dalam parameter santai) untuk sampai melihat air terjun impian. Waktu yang tidak sebentar untuk medan yang cukup rumit. Ya, aku sempet ngitung bahwa traveller harus melalui kurang lebih 11 anak sungai dengan aliran air mulai dari ringan hingga deras, dengan kedalaman sematakaki hingga selutut. Dan tentu saja, belum ketemu air terjunnya sudah dipastikan kalian akan basah sebelum waktunya. Bukan Cuma banyaknya aliran anak sungai yang harus dilewati tapi juga tanjakan dan juga turunan yang cukup tajam yang harus dihadapi, dengan menerapkan ilmu fisika yang aku punya, bisa diperkirakan kemiringan lereng yang harus ditempuh sekitar 45 derajat dan ini cukup ekstrim bagi traveller yang tidak biasa menjelajah. Medan yang ditempuh bukan hanya tanah lempung atau berpasir saja, karena memang masih sebagai hutan asri akar-akar pohon besar dan batuan gunung menjadi pijakan jalur yang harus dilalui.

Tapi, semua rintangan yang dilalui, susahnya mendaki sampai merayap rayap, gemeterannya badan karena berhadapan dengan tebing-tebing dan lain sebagianya akan terbayar ketika hembusan sejuk air saat berhadapan langsung dengan air terjun ini, rasanya bener-bener kebayar, air terjun yang merupakan air terjun dengan tinggi sekitar 25 meter ini bener-bener bikin seneng hati kaya abis diajak mantan tersayang makan soto banjar bareng, gurih-gurih adeeem (ini berlebihan juga, maaf).  Oke, tentunya abadikan semuanya dengan kamera yaa dan jangan lupa harus mandi basah pokoknya kalau udah sampe puncak tapi ga basah, rugi banget.

Nah, ini sedikit informasi tentang air terjun Rampah Menjangan, semoga bisa jadi gambaran untuk traveller yang berniat melihat lukisan Tuhan dari sudut tanah Borneo yang lain. Aku bakal ceritain kisah perjalan aku nanti sama rombongan aku yang kebetulan adalah temen satu angkatan dan satu jurusan sama aku di kampus. Karena ada quotes yang bilang gini “Mau tau sifat asli teman kamu, ajak dia naik gunung".


Ini salah satu medan yang harus dilalui (licin dan curam)
Beberapa Aliran Sungai yang harus dilewati

Puncak yang akan disinggahi, foto dengan background yang sama dengan mas Dion Wiyoko
Air Terjun Rampah Menjangan


Foto Bukit Langgara dan Air Terjun Rampah Menjangan pada postingan akun IG mas Dion Wiyoko

"Akan selalu ada yang mencintaiku, tertanda Alam"
"Bukan berhasil menaklukan alam, tapi alam lah yang mengizinkan kita untuk mengenalnya"
*Sumber Foto Pribadi dan https://instagram.com/dionwiyoko/

Sabtu, 02 Mei 2015

Tentang Malam

Diposting oleh putri di 08.42 0 komentar
Ada salah satu malam dalam 7 malam yang sangat aku suka
Malam saat dimana ada kita
Kau tau, malam itu adalah malam yang selalu aku nantikan
Malam saat dimana ada kita

Malam yang berarti untuk berbincang akan hari yang kita lewati masing-masing,
Malam yang ceria untuk mencicipi menu makanan dari restaurant baru di kota ini,
Malam yang ramah untuk menyapa angin malam dengan suasana romantisnya,
Malam yang hanya sedekar ingin berlindung dibalik bahu tegak mu.

Aku suka angin dimalam itu
Dengan lembut ia terus hembuskan aroma tubuh mu
Aku bisa merasakan ia selalu menggoda ku
Namun tak ada artinya jika lengan ini selalu memeluk erat tubuh mu
Ia selalu mencoba mengajak ku bermain-main
Tak jarang aku lebih suka menyandarkan kepala ku di bahu mu
Dan saat kau genggam tangan ku, sirnalah ia karena hangat tangan mu tenangkan hati ku ....

Malam ini tiba
Kembali ku menyusuri jalan penuh keramaian
Dan seperti biasa, aku tak pernah peduli
Aku selalu menikmati perjalan bersama angin yang ku suka
Kota ini menawarkan berbagai jalan untuk mengantarkan pada tujuan
Dengan lampu kuning gading yang selalu kau katakan 'ini yang membuat suasana lebih indah'

Aku melewati restaurant nuansa Timur Tengah itu
Tempat terakhir kita makan malam bersama
Aku melewati restaurant cepat saji itu
Tempat pertama kita makan siang bersama
Aku melewati sebuah rumah teduh berpagar itu
Tempat penuh kisah tentang canda dan tangis kita
Aku melewati taman yang menunjukkan hamparan langit luas itu
Tempat yang menjadi saksi kita saat mulai menata kisah kita
Aku melewati bukit yang hanya menghadirkan satu kisah abadi itu
Tempat awal kita mulai saling memeluk dan bergandengan tangan

Aku melewatinya, aku melewati semuanya ....
Masih dengan perasaan hati yang sama namun tanpa memeluk diri mu kembali
Masih dalam suasana jiwa yang sama namun penuh dengan tangis haru
Masih di pikiran yang sama namun tak ada belaian lembut dari tangan mu

Malam, aku selalu merindukan mu ....



 

Masih Belajar Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review