Sabtu, 26 Desember 2015

Balaraja Menyapa Banjarbaru

Diposting oleh putri di 07.35 0 komentar
Hai, akhir tahun yang sibuk ya. Pastinya, lagi ada yang ngejar target 2015 yang belum kesampean atau lagi nyusun target 2016 yang pengen cepet dateng. Tapi apapun kesibukannya semoga kita ga pernah lupa bahwa tujuan akhir kita bukan lah rencana duniawi kita..

Kali ini aku mau cerita tentang sesuatu yang ga pernah aku duga, temen dari Balaraja yang datang ke Banjar. Cerita tentang Moniq sebelumnya mungkin jadi cerita pertama tentang Balaraja, dan aku bakal cerita sedikit kenapa Balaraja menjadi se-per-berapa bagian dari kehidupan aku.

Balaraja adalah nama sebuah Kecamatan di Provinsi Banten, Februari tahun 2009 aku sekeluarga (bapak, mama, ayu) pindah ke sana. Bapak adalah pegawai swasta yang kerjanya selalu pindah-pindah, dan ini bukan yang pertama kalinya (mungkin aku bisa cerita lain waktu). Ga pernah kepikiran bakal ada di Balaraja yang istilahnya aja baru denger pas nyampe rumah baru. Aku tinggal di Balaraja sampai menyelesaikan sekolah SMA dan balik pindah lagi ke Banjarbaru untuk lanjut ke Perguruan Tinggi. Lebih dari 2 tahun di Balaraja banyak memberikan pelajaran hidup buat aku.

Singkatnya, udah 4 tahun aku ninggalin Balaraja dan rasanya kangen banget banget. kadang ada saat-saat tertentu aku suka mimpi, ada temen dari Balaraja yang nyamperin aku di Banjarbaru, senengnya bukan main deh. tapi pas sadar-sadar itu rasanya ga mungkin. Mama suka nawarin aku buat main ke Balaraja, tapi rasanya aku belum siap. Ya, pulang ke Balaraja bukan cuma menampakkan diri, tapi perlu persiapan mental didalamnya. Itu sebabnya aku lebih berharap banget ada yang dateng di Bandara Syamsudin Noor (Banjarbaru) dan dengan senyum aku sambut mereka dan dengan bangganya aku bisa nunjukin kota kecil ini. Jujur nih, dulu waktu dateng ke Balaraja temen-temen aku suka ngira nya aku tinggal di daerah hutan yang sepi penduduk, ya memang sih zaman aku SMA bioskop XXI, restoran sejenis Pizza Hut dan Solaria belum ada, Mini Market Alfamart dan Indomaret juga belum menjamur kaya sekarang. Tapi sejujurnya untuk masalah gaya hidup, Banjarbaru ga kalah sama kota besar lainnya.

Des, 17 7:53 PM
Kodok, Kalimantan lu dimana?


Sempet bingung ada Direct Message via Instagram begini.

Karena kebetulan pesan ini dateng pas aku lagi ada acara ulang tahun temen SMA aku, dan aku mikirnya cuma pesan biasa jadi sempet terabaikan (maaf, ini kebiasaan). Sampe tengah malem baru sempet bales dengan perasaan biasa aja


di Kalimantan Selatan cup. Kenapa?



In Sya Allah kalo jadi besok udah di kalsel

ente dimananya?


masih setengah sadar dan dengan perasaan yang biasa aja, di bales seadanya


di Banjarbaru, mau ke kalimantan?


Iya, In Sya Allah. jauh ga dari Banjarmasin?



entah kenapa hati dan otak semenjak jomblo lola banget (dari dulu sebenernya)

langsung kaget pas ada kata Banjarmasin, dan baru sadar kalo ucup adalah anggota Polisi yang penugasannya bisa kemana aja. Otomatis, hati seneng banget pengen jingkrak-jingkrak tapi malu karna lapi nginep di rumah temen dan masih was-was takut masuk zona PHP (baper dikit).

dan dari sedikit chat, akhirnya tukeran PIN BBM dan nomer HP dan ucup bilang bakal dikabarin kalo udah sampe Kal-Sel. Akunya nunggu sambil harap-harap cemas, soalnya udah banyak temen yang bilangnya mau ke Kal-Sel tapi ga dateng-dateng. Sampe akhirnya ucup nulis Personal Message di BBM "Selamat Pagi KALIMANTAN SELATAN". aaaaah, udah seneng banget nih dan teriak dalem hati

Akhirnya gue dijengukin orang Balaraja !!

Muhammad Yusuf Kosasi biasa dipanggil Ucup atau aku biasanya manggil Yessi (nama ledekan bareng Moniq). Agak bingung gimana mau menggambarkan sosok manusia ini. Awal aku kenal karena sama-sama ikut LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) untuk siswa-siswi yang berkompeten menjadi organisatoris sekolah. Yang ikut LDKS dipastikan dengan seleksi yang ketat dan pertimbangan yang banyak dari beberapa guru dan Kelapa Sekolah. Karena LDKS bukan hanya dibimbing oleh kakak-kakak kelas dan guru-guru di Sekolah, tapi juga dari Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang didikannya semi militer (bayangin deh kejamnya).

Dan agak bingung kenapa orang kaya Yessi bisa ikut LDKS, orangnya lembut kemalas-malasan, kalo ke sekolah keliatannya belum mandi, selow banget, suka senyum-senyum cengengesan aja, dan banyak lagi yang kadang bikin ga percaya kenapa sekarang bisa jadi polisi (takdir emang ga bisa ditebak). Tapi diluar semua itu sih, Yessi emang orang yang berkompeten, kerjanya sigap dan tegas, dia juga tahan banting.

Secara fisik, badan tinggi dan tegap serta tampang Yessi yang memang ganteng buat sekelas cowo, wajahnya yang imut-imut nyebelin, kalo didandanin jadi cewe cocok (alasan kenapa aku sama moniq manggil Yessi), waktu SMA kulitnya agak putih dari yang sekarang (emang ga mau kerja panas-panasan) dan sebelnya itu dulu suka banding-bandingin warna kulitnya ke aku (jelas aku kalah). Over all, yessi emang cocok jadi idaman adek kelas dan sejenisnya lah.

Yessi eh Ucup aja deh, takut kena tembak entar kalo ngeledekin (secara polisi) udah ada di tahun ketiga jadi anggota Brimob, dari ceritanya dia sih Brimob itu beda sama polisi, lebih tinggi tingkatannya, kerjaannya ngamanin kerusuhan, ngegerebek teroris, ngegep bandar narkoba dan lain-lain yang berhubungan dengan perdamaian dan ketenangan masyarakat. Dan kebetulan lagi Pemilu Daerah untuk Gubernur Kal-Sel, jadi katanya Polda Kal-Sel perlu beberapa anggota Brimob untuk pengamanan dari Mabes Polri Bogor, dan datanglah kurang lebih 200 personil untuk keadaan Siaga 1 di Kal-Sel. Untungnya ga ada kerusuhan saat pengumuman hasil Pilkada kemaren karena calon yang kalah ga ngelakuin gugatan.

Yah, yang penting daerah kita aman deh, dan karena situasi aman ini kerjaan ucup jadi ga terlalu banyak walaupun tetep aja padat. Aku bisa ajak ucup jalan-jalan Banjarbaru dan sekitarnya, agak ga nyaman sebenarnya karna jadwal jalan-jalannya terhalang jadwal apel dan jadwal kunjungan Polda dan sejenisnya. Kata ucup "namanya juga tugas kan gue, bukan liburan". iya juga sih, biar gimana pun juga ini udah jadi momen bersejarah banget. Ucup di Banjarbaru selama 5 hari, ga tiap hari bisa ketemu, jadi ini yang bikin aku mikir-mikir kemana destinasi yang pas buat nunjukin ke ucup, Banjarbaru itu indah.


First! Ga afdol kalo ke Banjar tapi ga makan Soto Banjar
Soto Banjar H. Anang Jl. Panglima Batur Banjarbaru
Sempet ke Rumah Banjar bentar terus langsung balik asrama gara-gara apel dadakan
Rumah Banjar Teluk Selong Kabupaten Banjar
Sempet kaget ada kenyataan dari film "Up", tapi ga sempet naik karna abis hujan
Rumah Atas Gunung Kupang banjarbaru
Mungkin sama kaya Kantor Pusat Pemerintahan lainnya, tapi tetep di bangga-banggain
Kantor Gubernur Kalsel Banjarbaru
Kuliner malam porsi sedang tapi abis bersih tak tersisa
Mie Bancir Agus Sasirangan Banjarbaru
Jajanan di tongkrongan kota kecil penuh cerita
Pentol Goreng Murjani Banjarbaru

Aku pendek banget -_-

Alhamdulillah, kedatangan ucup banyak ngedatangin cerita yang jadi motivasi buat aku. Kadang tanpa sadar ada kata-kata ucup yang bikin aku sadar. Aku bersyukur banget dan ngerasa kalau Allah ngedatangin ucup disaat yang tepat, saat aku ngerasa bingung tentang masa depan, saat aku ngerasa hidup aku biasa aja, saat aku ngerasa orang-orang terdekat aku udah mulai pergi perlahan. Sebaik-baiknya impian manusia, rencana Allah lebih indah dari impian terbaik manusia.

Terima kasih, sudah sedikit mengobati rindu untuk Balaraja ....

Minggu, 06 Desember 2015

Rumah

Diposting oleh putri di 05.24 0 komentar

Nyaman dan damai, cukup dua kata itu sepertinya yang bisa menggambarkan rasa untuk sebuah rumah.

Nyaman,
sebuah rumah yang nyaman adalah rumah yang selalu diidam-idam kan setiap orang. Nyaman menggambarkan rasa bahagia dari jiwa dengan hati yang tulus. Aku yakin, setiap orang pasti pernah merasakannya walau hanya beberapa orang yang menyadarinya. Memang begitu sulit merasakan nyaman saat benar-benar ada di posisi tersebut, dan tak jarang hanya sedikit yang menyadari nyaman setelah tak berada di posisi tersebut.

Sekedar duduk di lantai ubin berwarna putih dan bersandar pada dinding dengan cat hijau tosca adalah sesuatu yang nyaman.
Bersandar pada jendela dengan pengaman besinya berwarna millenium sambil melihat rintikan hujan adalah sesuatu yang nyaman.
Berdiri tegak di atas lantai ubin berwarna merah sambil menghirup udara pagi adalah sesuatu yang nyaman.
Berlari menghampiri pagar kokoh berwarna hitam menyambut senyuman sang raja adalah sesuatu yang nyaman.

Aku tak bisa sepenuhnya memikirkan nyaman dalam otak ku, tapi organ tubuh ku yang lain lebih peka tentang rasa mengenai nyaman tersebut.

Damai,
Sebuah rumah yang damai selalu digambarkan dengan keteduhan hati setiap pemiliknya. Ya, hati yang teduh penuh dengan kecemasaan dan ketakutan akan sesuatu hal buruk. Namun sebuah rumah akan selalu terlihat damai jika keteduhan hati tumbuh subuh berdampingan dengan hati teduh lainnya.

Tetap berada dalam selimut saat badai datang dimalam gelap adalah sesuatu yang damai.
Berbagi sumber kehidupan pada tanaman saat menghilangkan petanh maupun menyambut petang adalah sesuatu yang damai.
Sekedar mencari angin segar tak perlu jauh melangkah agar tak kehilangan adalah sesuatu yang damai.
Bersama saat duka dan selalu saling memperhatikan adalah sesuatu yang damai.

Seperti nyaman, damai pun tak mudah untuk disadari. Namun berbeda dengan nyaman, damai tak selalu sama didapatkan untuk setiap rumah.

rumah, kembali malam ini aku menyapa mu namun kau begitu acuh pada ku
rumah, jika kau tau sebenarnya bahwa aku masih selalu menyimpan kunci mu
rumah, aku merindukan mu

Kamis, 23 Juli 2015

Bukit Kita

Diposting oleh putri di 10.48 2 komentar
Bagaimana harus mencari pandangan lain di tempat yang sama?
Bagaimana melakukan hal lain di tempat yang sama?
Bagaimana membuat momen lain di tempat yang sama?
Bagaimana sudah tak ada kenangan di tempat yang sama?
dan
Bagaimana di tempat yang sama tidak ada kita?



dikonsepkan secara iseng-iseng bareng HRN


Saat selama ini yang selalu dijaga, hilang begitu saja
hingga kecewa tak lagi dapat mewakilinya

Rabu, 20 Mei 2015

Wisata Air Terjun Rampah Menjangan, Loksado HSS

Diposting oleh putri di 09.48 5 komentar
Air terjun Rampah Menjangan adalah salah satu air terjun dari banyak air terjun yang ada di Kalimantan Selatan. Lokasi air terjun ini berada di Desa Loapanggang, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Nama Rampah Menjangan menjadi popular setelah menjadi bahan liputan pada salah satu program travelling ternama disalah satu stasiun televisi swasta, “My Trip My Adventure”. Ya program yang dipandu oleh Deni Sumargo dan Dion Wiyoko ini memang program yang selau menjadi referensi para traveller sejati maupun amatiran untuk meng-explore tempat-tempat dengan view yang terbaik. Nah ditulisan kali ini, aku bakal certain bagaimana rute yang harus ditempuh agar dapat menikmati air terjun Rampah Menjangan ini.

Lokasinya yang cukup jauh dari ibu kota, membuat para traveller harus melakukan beberapa persiapan. Yang pertama tentunya fisik dan mental, kenapa? Karena rute yang akan ditempuh bukan saja jauh, tapi juga medan yang dilalui cukup sulit, maka perlu adanya niat dan tekad yang kuat untuk dapat mencapai tujuan. lalu kedua yang harus dipersiapkan adalah dana, yak karena lokasi yang jauh dari pusat kota, maka perlu transportasi dan tentunya perlu dana untuk biaya retribusi masuk kedalam obyek wisata Loksado. Yang ketiga yang harus disiapkan adalah bekal, terutama bekal makanan dan bekal pakaian ganti. Ya mengingat lokasi yang dituju adalah air, demi menghindari dari masuk angin, bawa aja baju ganti ya. Dan bawa bekal makan, yakin jalan jauh bikin kalian laper sampai puncak jangan sampai makan temen, bahaya. Keempat yang penting adalah obat-obatan pribadi, ini penting bagi yang sok kuat padahal rapuh, ya terkadang karena memiliki tekad yang kuat ada yang lupa bahwa memiliki penyakit bawaan akut, seperti penyakit kejang-kejang dadakan karena ingat mantan misalnya (ini ngaco, maaf).

Nah, setelah semua persiapan oke. Maka kita mulai perjalanan kita. Dari ibu kota, Banjarmasin menuju Kandangan (Ibukota Kabupaten HSS) diperlukan waktu tempuh sekitar 3 jam dengan menggunakan sepeda motor. Lalu dari Kandangan perlu waktu sekitar 1 jam untuk sampai di kawasan wisata Loksado. Udah? Belum, kita baru sampai di kawasan wisata, o ya sekedar informasi sebenarnya wilayah Loksado lebih terkenal dengan wisata Kolam Pemandian air panas Tanuhi dan wisata air Bamboo Raftingnya, lalu baru-baru ini nge-hits dengan lokasi bukit Langgara dan air terjun Rampah Menjangan. Nah dari gerbang wisata Loksado ada biaya retribusi sekitar 6 ribu untuk 1 orang atau 10 ribu untuk 1 buah sepeda motor (bisa nego), dan kita perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai di kaki gunung menuju air terjun. Di sana kita akan menemukan Balai Adat malaris, kalian bisa istirahat sebentar disitu. O ya dari tempat ini kalian udah ngerasa beda banget deh suasananya, soalnya balai adat ini berseberangan langsung dengan aliran utama Sungai Amandit, yeah pastinya yang ada dibenak kalian adalah pengen ‘nyicipin’ air sungai yang dinginya menyejukan sampai ke relung hati yang paling dalam (ini melankolis, maaf).

Oke, setelah istirahat sejenak di balai adat, kalian bisa sedikit melanjutkan perjalanan menuju perkampungan, nah tips untuk yang memang baru pertama kali masuk kawasan ini, lebih baik kalian gunakan Jasa Tour Guide, mereka adalah penduduk asli desa Loapanggang. Dengan biaya sekitar 150.000 (bisa nego) kalian akan langsung diantarkan secara khususon ke air terjun, dijamin ga bakal nyasar dengan rute terdekat (katanya). Oke, kebetulan aku dan rombongan dianter sama Paman Zainal, karena terlalu hiperaktif menikmati suasana, jadi lupa minta contact person beliau. Eh tapi tenang aja, kalau sudah sampai desa Loapanggang, paman zainal ataupun rekan paman zainal siap sedia mengantarkan traveller untuk mencapai tujuan.

Yak, pertemuan dengan paman zainal mengantarkan aku sama rombongan selama 10 menit menuju aliran kecil dari sumber air pegunungan (titik awal tracking), yang katanya nih katanya paman zainal air pegunungan ini berasal dari pegunungan Meratus. Nah, sampai sini sepeda motor harus ditinggal, ya karna memang sangat tidak mungkin traveller naik sepeda motor kepuncakkan. O ya, dari Balai Adat Malaris jalur yang bisa ditempuh untuk menuju titik lokasi ini hanya menggunakan sepeda motor, bisa jalan kaki tapi lumayan jauh. Harus berhati-hati melewati jalur ini, karena memang jalan yang sempit dengan medan curam dimana salah satun sisi dibatasi oleh tebing dan salah satu sisi lainnya dihadapkan dengan jurang. Bukan cuma itu, traveller juga harus melewati kurang lebih 5 buah jembatan kayu yang lebarnya kira-kira 0,5 meter tanpa sekat pengaman dikedua sisinya dan mengalir dibawahnya aliran arus ungai yang cukup deras, wuuu. Selain itu tanjakan di jalur ini cukup bikin degupan jantung ga jauh beda kaya ketemu mantan yang ngucapin putus lewat BBM (ini berlebihan, maaf). Pokoknya traveller harus berhati-hati dalam mengendarai sepeda motor pada jalur ini.

Nah, tracking kita mulai ya. Perlu waktu sekitar 3 jam (dalam parameter santai) untuk sampai melihat air terjun impian. Waktu yang tidak sebentar untuk medan yang cukup rumit. Ya, aku sempet ngitung bahwa traveller harus melalui kurang lebih 11 anak sungai dengan aliran air mulai dari ringan hingga deras, dengan kedalaman sematakaki hingga selutut. Dan tentu saja, belum ketemu air terjunnya sudah dipastikan kalian akan basah sebelum waktunya. Bukan Cuma banyaknya aliran anak sungai yang harus dilewati tapi juga tanjakan dan juga turunan yang cukup tajam yang harus dihadapi, dengan menerapkan ilmu fisika yang aku punya, bisa diperkirakan kemiringan lereng yang harus ditempuh sekitar 45 derajat dan ini cukup ekstrim bagi traveller yang tidak biasa menjelajah. Medan yang ditempuh bukan hanya tanah lempung atau berpasir saja, karena memang masih sebagai hutan asri akar-akar pohon besar dan batuan gunung menjadi pijakan jalur yang harus dilalui.

Tapi, semua rintangan yang dilalui, susahnya mendaki sampai merayap rayap, gemeterannya badan karena berhadapan dengan tebing-tebing dan lain sebagianya akan terbayar ketika hembusan sejuk air saat berhadapan langsung dengan air terjun ini, rasanya bener-bener kebayar, air terjun yang merupakan air terjun dengan tinggi sekitar 25 meter ini bener-bener bikin seneng hati kaya abis diajak mantan tersayang makan soto banjar bareng, gurih-gurih adeeem (ini berlebihan juga, maaf).  Oke, tentunya abadikan semuanya dengan kamera yaa dan jangan lupa harus mandi basah pokoknya kalau udah sampe puncak tapi ga basah, rugi banget.

Nah, ini sedikit informasi tentang air terjun Rampah Menjangan, semoga bisa jadi gambaran untuk traveller yang berniat melihat lukisan Tuhan dari sudut tanah Borneo yang lain. Aku bakal ceritain kisah perjalan aku nanti sama rombongan aku yang kebetulan adalah temen satu angkatan dan satu jurusan sama aku di kampus. Karena ada quotes yang bilang gini “Mau tau sifat asli teman kamu, ajak dia naik gunung".


Ini salah satu medan yang harus dilalui (licin dan curam)
Beberapa Aliran Sungai yang harus dilewati

Puncak yang akan disinggahi, foto dengan background yang sama dengan mas Dion Wiyoko
Air Terjun Rampah Menjangan


Foto Bukit Langgara dan Air Terjun Rampah Menjangan pada postingan akun IG mas Dion Wiyoko

"Akan selalu ada yang mencintaiku, tertanda Alam"
"Bukan berhasil menaklukan alam, tapi alam lah yang mengizinkan kita untuk mengenalnya"
*Sumber Foto Pribadi dan https://instagram.com/dionwiyoko/

Sabtu, 02 Mei 2015

Tentang Malam

Diposting oleh putri di 08.42 0 komentar
Ada salah satu malam dalam 7 malam yang sangat aku suka
Malam saat dimana ada kita
Kau tau, malam itu adalah malam yang selalu aku nantikan
Malam saat dimana ada kita

Malam yang berarti untuk berbincang akan hari yang kita lewati masing-masing,
Malam yang ceria untuk mencicipi menu makanan dari restaurant baru di kota ini,
Malam yang ramah untuk menyapa angin malam dengan suasana romantisnya,
Malam yang hanya sedekar ingin berlindung dibalik bahu tegak mu.

Aku suka angin dimalam itu
Dengan lembut ia terus hembuskan aroma tubuh mu
Aku bisa merasakan ia selalu menggoda ku
Namun tak ada artinya jika lengan ini selalu memeluk erat tubuh mu
Ia selalu mencoba mengajak ku bermain-main
Tak jarang aku lebih suka menyandarkan kepala ku di bahu mu
Dan saat kau genggam tangan ku, sirnalah ia karena hangat tangan mu tenangkan hati ku ....

Malam ini tiba
Kembali ku menyusuri jalan penuh keramaian
Dan seperti biasa, aku tak pernah peduli
Aku selalu menikmati perjalan bersama angin yang ku suka
Kota ini menawarkan berbagai jalan untuk mengantarkan pada tujuan
Dengan lampu kuning gading yang selalu kau katakan 'ini yang membuat suasana lebih indah'

Aku melewati restaurant nuansa Timur Tengah itu
Tempat terakhir kita makan malam bersama
Aku melewati restaurant cepat saji itu
Tempat pertama kita makan siang bersama
Aku melewati sebuah rumah teduh berpagar itu
Tempat penuh kisah tentang canda dan tangis kita
Aku melewati taman yang menunjukkan hamparan langit luas itu
Tempat yang menjadi saksi kita saat mulai menata kisah kita
Aku melewati bukit yang hanya menghadirkan satu kisah abadi itu
Tempat awal kita mulai saling memeluk dan bergandengan tangan

Aku melewatinya, aku melewati semuanya ....
Masih dengan perasaan hati yang sama namun tanpa memeluk diri mu kembali
Masih dalam suasana jiwa yang sama namun penuh dengan tangis haru
Masih di pikiran yang sama namun tak ada belaian lembut dari tangan mu

Malam, aku selalu merindukan mu ....



Kamis, 23 April 2015

Tentang ...

Diposting oleh putri di 07.32 0 komentar

Kisah kita bukan kisah tentang sakit hati atau luka kekecewaan. Kisah kita tentang bagaimana harus berfikir (diri sendiri) dan berbagi (orang lain).

Terkadang ku sempatkan bertanya sangat perlahan pada diri ku 'apakah aku pernah menyakiti nya?' dan hati ku kembali bertanya 'kenapa memangnya?' dan lebih pelan lagi aku menjawab pada diri ku 'kenapa tega dia menyakiti ku?' dan tak ada yang bisa menjawabnya ....

Bahkan sebenarnya aku takut, saat kecewa tak lagi menegur ku.
Karna aku tau, kecewa hadir untuk terus membawa ku ke lantai istana paling atas untuk dapat bertemu dengan mu.

Tenang saja, yang pernah terjadi tak akan menjadi caci dalam hati ku. Aku selalu belajar dari setiap tertawa mu, karna itu sangat indah ....

Karena sebenarnya Ada hal yang lebih sulit ku lakukan selain harus tegar melihat mu dengan putri yang lain, yaitu saat aku harus tegar untuk tidak membalas pesan mu ....

"Ini bukan keadaan curang dimana cuma kamu yang suka sama aku, tapi aku ga suka sama kamu

tapi, ini keadaan curang dimana aku yang harus jauhin perasaan suka aku ke kamu, sedangkan kamu bisa terus jaga perasaan suka buat aku"

Minggu, 19 April 2015

Rindu

Diposting oleh putri di 10.04 0 komentar

Hai rindu,
Betah sekali kau selalu ada didekat ku saat ini
Sudah hampir beberapa waktu yang lama kau selalu mengikuti ku

Rindu, kau selalu ada saat ku bepergian dimalam hari
Saat harus pergi sendiri melewati sebuah bukit

Rindu, kau juga selalu mengikuti ku saat akhir pekan
Saat harus mengistirahatkan jiwa dan raga dari kepadatan 5 hari sebelumnya

Rindu, rindu ....
Tenang saja, kehadiran mu tak akan pernah ku caci
Walau selalu mengusik rutinitas ku, tapi aku tetap merasa beruntung

Aku beruntung, rindu
Walau aku berpergian sendiri dimalam hari, aku tak pernah kedinginan karna kau berikan pelukan hangat
Walau aku selalu berakhir pekan dengan mu, aku tak pernah merasa sepi karna kau tetap berikan tawa ceria

Rindu, jika kehadiran mu adalah kebaikan
Maka dengan ikhlas ku menyambut mu

Nb: Teruntuk Rindu ku .....

Rabu, 18 Maret 2015

Pendengar Kisah

Diposting oleh putri di 23.52 0 komentar

Entahlah...
Berkomitmen itu ternyata susah. Sama ketika saat awal menulis blog ini, saya berkomitmen ingin selalu menulis dan menceritakan segalanya tentang kisah hidup saya.


Namun...
Ternyata saya lebih senang menceritakan kehidupan saya dengan seseorang yang lebih nyata di dunia ini, tanpa perlu adanya media (media sosial) sebagai pendengar pasif cerita saya. Saya lebih senang dengan pendengar yang nyata memberikan saya tanggapan yang sebenarnya tak ada yang spesial dari kisah hidup tersebut, namun itu sangat bermakna bagi kehidupan saya.

Lalu...
mengapa saya menulis di beranda blog ini (lagi)?
Tentu sudah dapat ditebak jawabannya, Karena Pendengar Aktif Kisah Hidup saya sudah tak mampu mendengarkan saya.


Location: Summer Bed & Breakfast, Banjarmasin, Kal-Sel


 

Masih Belajar Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review